
Tiga
hari berlalu dan Krisnaberkemas-kemas merapikan barang-barang bawaannya, dia
mencari-cari karet gelang untuk mengikat kantong plastik berisi botol sabun
cair yang rusak tutupnya.
“Wah..wah..dimana
kamu karet gelang? Jika kau tidak ditemukan cairan sabun ini akan membasahi dan
merusak seluruh isi tasku,” kata Krisna dalam hati.
Krisna
mencari karet gelang di lemari, laci dan semua ujung kamar, tapi karet gelang
tidak juga ditemukan.
Lalu
Krisna bertanya pada ayah dan ibu.
Mereka juga tidak memiliki karet gelang.
“Karet
gelang…, karet gelang.…, mengapa hari ini kamu menjadi penting sekali buatku,
biasanya aku selalu membuang-buangmu,” kata Krisna dalam hati.
Setelah
mencari-cari, akhirnya Krisna mendapatkan karet gelang dari petugas hotel.
Sambil
mengikat plastik berisi botol sabun cair yang rusak tutupnya, Krisna teringat
akan kejadian dia sekolah.
Minggu
lalu Krisna sedih karena tidak terpilih menjadi petugas pengibar bendera, tapi
dari contoh karet gelang ini, dia yakin dia dapat menjadi anak yang berarti pada saat dan tempat yang tepat, seperti karet
gelang ini. Walau dia tidak terpilih menjadi petugas pengibar bendera, bukan
berarti dia anak yang tidak memiliki kemampuan apa-apa.
“Ehhmmmm,
suaraku ini merduuuuuu! Aku sekarang baru mengerti mengapa ibu guru tidak memilih aku menjadi
pengibar bendera tapi memilih aku menjadi anggota koor dalam upacara bendera
nanti… karena akulah sang pemilik suara merdu,” kata Krisna dalam hati gembira.
Oleh, Kumala Sukasari Budiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar