Jumat, 02 Agustus 2013

Karet Gelang



Beberapa hari ini hati Krisna sedih sekali karena impiannya menjadi petugas pengibar bendera tidak bisa terwujud, dia gagal terpilih. Tapi syukurlah akhir pekan ini ayah dan ibu mengajak Krisna berlibur ke Anyer sehingga hati Krisna menjadi sedikit terhibur. Tiga hari dua malam dilewatinya dengan riang gembira menikmati suasana pantai Anyer.
Tiga hari berlalu dan Krisnaberkemas-kemas merapikan barang-barang bawaannya, dia mencari-cari karet gelang untuk mengikat kantong plastik berisi botol sabun cair yang rusak tutupnya.
“Wah..wah..dimana kamu karet gelang? Jika kau tidak ditemukan cairan sabun ini akan membasahi dan merusak seluruh isi tasku,” kata Krisna dalam hati.
Krisna mencari karet gelang di lemari, laci dan semua ujung kamar, tapi karet gelang tidak juga ditemukan.
Lalu Krisna bertanya pada ayah dan ibu.  Mereka juga tidak memiliki karet gelang.
“Karet gelang…, karet gelang.…, mengapa hari ini kamu menjadi penting sekali buatku, biasanya aku selalu membuang-buangmu,” kata Krisna dalam hati.
Setelah mencari-cari, akhirnya Krisna mendapatkan karet gelang dari petugas hotel.
Sambil mengikat plastik berisi botol sabun cair yang rusak tutupnya, Krisna teringat akan kejadian dia sekolah.
Minggu lalu Krisna sedih karena tidak terpilih menjadi petugas pengibar bendera, tapi dari contoh karet gelang ini, dia yakin dia dapat menjadi anak yang berarti  pada saat dan tempat yang tepat, seperti karet gelang ini. Walau dia tidak terpilih menjadi petugas pengibar bendera, bukan berarti dia anak yang tidak memiliki kemampuan apa-apa.
“Ehhmmmm, suaraku ini merduuuuuu! Aku sekarang baru mengerti  mengapa ibu guru tidak memilih aku menjadi pengibar bendera tapi memilih aku menjadi anggota koor dalam upacara bendera nanti… karena akulah sang pemilik suara merdu,” kata Krisna dalam hati gembira.

Oleh, Kumala Sukasari Budiyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar