Jumat, 02 Agustus 2013

Si OPIT, Gajah Muda yang Kreatif



Opit adalah seekor gajah muda yang hidup di hutan kintamani bersama keluarga besar gajah, singa, monyet, ular, monyet, burung, kelinci, semut dan binatang-binatang lainnya layaknya komunitas suatu hutan.
Namun binatang-binatang yang hidup di hutan kintamani memiliki keunikan yaitu mereka semua adalah binatang vegetarian, mereka hanya memakan daun-daunan dan buah-buahan yang hidup di taman kintamani. Pola makan vegetarian sudah menjadi pola makan mereka turun temurun sejak berabad-abad yang lalu karena mereka ingin hidup damai tanpa saling membunuh sesama penghuni hutan kintamani.
Hutan kintamani dipimpin oleh Raja Hobber, seekor singa jantan yang gagah perkasa serta bijaksana. Raja hobber mengatur dengan baik kebutuhan pangan kebutuhan warganya dan jumlah populitas tiap jenis binatang di data dengan melakukan sensus setiap tahun, jika ada populitas yang jumlahnya berlebihan maka populitas tersebut harus ber-KB (keluarga berencana).
Raja Hobber sudah mulai tua sehingga memerlukan generasi penerus untuk membantunya mengurus kebutuhan pangan. Raja mengadakan ujian kepada beberapa anak muda singa, gajah, kelinci dan lainnya. Raja hobber sangat tertarik pada si Opit, seekor gajah muda yang berbadan besar tapi memiliki pemikiran yang maju dan cerdas.
Opit berpendapat untuk memajukan kerajaan kintamani, mereka dapat mengembangkan usaha-usaha pertanian dan perkebunan di lahan tidak terpakai sehingga hasilnya selain untuk dikonsumsi oleh pengguni hutan kintamani juga untuk dijual ke hutan thalian, hutan macanpura dan beberapa hutan lainnya.
Beberapa menteri kurang setuju karena selama ini hidup mereka sudah berkecukupan sehingga merasa tidak perlu berbisnis dan mereka meragukan si Opit karena masih muda dan bentuk fisiknya yang besar dan jalannya lambat, memberi kesan kurang cekatan.
Si Opit tidak dendam dengan beberapa menteri yang meragukannya tapi malah semakin bersemangat ingin menunjukkan bahwa dia dapat berprestasi dan tampilan fisik bukanlah ukuran untuk berprestasi.
Selama ini si Opit sudah berprestasi, namun masih dalam skala keluarga besar gajah saja sehingga belum semua penduduk hutan mengetahuinya. Opit muda-lah yang memberi gagasan pembuatan beberapa varitas unggul tanaman makanan gajah sehingga produksinya meningkat lima puluh persen.
Salah satu menteri yaitu pak Hokky, seekor kera jantan yang bertanggung jawab mengatur kekayaan hutan kintamani (kalau di Indonesia menteri keuangan) bertanya kepada Opit, jika kita dapat menjual hasil pertanian dan perkebunan kita ke hutan tetangga, pembayaran apa yang akan kita minta dari mereka, bukankah kebutuhan kita disini sudah tercukupi semua. Pak menteri kera yang biasa terkenal cerdik ini belum bisa memahami rencana si Opit.
Opit menjelaskan selain tujuan berbisnis, usaha ini juga bertujuan membantu penghuni hutan lainnya yang hidup di area tandus sehingga kurang tercukupi pangan namun di sisi lain mereka memiliki kelebihan yang kita tidak miliki, misalnya hutan thalian yang memiliki hutan jati sedangkan jika ditanam rumput yang merupakan makanan utama penghuninya yang mayoritas kuda, hasilnya kurang enak rasanya sehingga kuda-kuda di thalian sering berebutan rumput di daerah thalian timur karena hanya di thalian timur tumbuh rumput yang enak. Menurut si Opit, kerajaan hutan kintamani dapat melakukan barter rumput dengan kayu jati yang bisa digunakan untuk membuat rumah-rumah bagi penduduk kintamani yang selama ini masih dibuat dari kayu yang kurang kuat sehingga mudah rusak. Jadi rencana ini selain bertujuan bisnis untuk meningkatkan taraf hidup penghuni hutan kintamani, juga untuk menolong penghuni hutan lainnya yang berkekurangan dalam pangan.
Pak menteri Hokky, langsung berjingkrak lompat sambil bertepuk tangan dan berkata si Opit ternyata selain pandai juga berhati mulia. Lalu dia menyakinkan semua teman-teman menteri yang tidak setuju sehingga semua anggota parlemen kerajaan hutan kintamani setuju.
Raja Hobber memerintahan menteri Hokky menghubungi beberapa kerajaan lainnya untuk melakukan negosiasi bisnis dan hasilnya disambut baik oleh kerajaan hutan tetangga.
Raja meresmikan usaha baru ini disaksikan seluruh menteri dan penatua di hutan kintami diikuti oleh doa syukur kepada Tuhan pencipta alam semesta yang telah menganugrahkan kesuburan yang luar biasa di hutan kintamani ini. Raja menamakan usaha pangan ini kintamanifood dan si Opit sebagai pemimpinnya.
Keesokan harinya si Opit langsung mulai bekerja. Pertama-tama si Opit menyusun anggota timnya, dia memilih pak kerbau Greg sebagai kepala unit produksi yang membawahi 2 anak buahnya seekor kera yang mengepalai operasi produksi di lapangan sektor utara dan satu lagi seekor singa yang mengepalai sektor selatan. Pak monyet Huggy sebagai kepala unit pemasaran, pak kuda Tomson diangkat menjadi kepala unit pendistribusian produk, ibu jerapa sebagai kepala unit pencatatan dan tidak kalah pentingnya adalah pak kucing Simson yang mengepali riset dan pengembangan varitas tanaman.
Lalu masing-masing tim diminta oleh si Opit untuk menyusun rencana kerja yang berpatokan pada visi misi yang sudah dibuat oleh si Opit dan rencana kerja ini akan didiskusikan dalam pertemuan pada malam bulan purnama.
Tiba saatnya pada malam bulan purnama yang indah si Opit dan timnya berkumpul membahas satu per satu rencana kerja mereka. Pada kesempatan pertama diberikan kepada pak kerbau Greg selaku kepala produksi, rencana tanaman yang diproduksi sesuai permintaan yang sudah ada dari kerajaan hutan thalian yaitu rumput yang akan diproduksi ditanam pada hari ketujuh setelah bulan purnama dan akan dipanen pada hari keempat puluh setelah bulan purnama, jumlah produksi yang dipanen diperkirakan akan memenuhi semua pesanan dari hutan thalian dan tersisa sebagian yang dapat dijual retail ke hutan lainnya. Pak kerbau Greg juga akan memetakan areal yang masih dapat ditanam beberapa jenis tanaman yang akan disesuaikan dengan permintaan hutan-hutan tetangga setelah tim pemasaran melakukan negosiasi.
Berikutnya pak kuda Tomson melaporkan sarana distribusi akan selesai dipersiapkan selama duapuluh hari, tim distribusi akan membuat beberapa pedati yang akan ditarik oleh pasukan kuda yang gagah dan perkasa.
Pak monyet Huggy membuat perencanaan akan melakukan negosiasi perdagangan dengan hutan-hutan lainnya dan akan melaporkan kebutuhan pangan yang mereka butuhkan dan akan dibahas bersama dengan kepala produksi terkait dengan kapasitas lahan yang ada.
Setelah mendengarkan rekan-rekannya menyampaikan pembahasan, ibu jerapah membuat catatan-catatan seperti jumlah rumput yang diproduksi, pedati yang dibuat, jumlah tenaga kerja yang terlibat. Lalu angka tersebut dibandingkan dengan kayu jati yang akan diterima dari hutan thalian.
Tak mau kalah siap, pak kucing Simson menyampaikan rencananya membuat daftar tanaman yang akan diuji menjadi varitas unggul sehingga produksi dapat meningkat dengan kebutuhan air yang lebih minimal.
Diskusi diatas bulan purnama yang indah ini ditutup dengan makan bersama dan masing-masing kembali ke keluarganya dengan perasaan gembira dan semangat baru.
Selama beberapa hari mereka semua bekerja dengan tekun dan saling bekerjasama. Namun tiba-tiba pada hari yang ketujuh, dari kejauhan terlihat ratusan belalang dari arah timur menuju salah satu kebun kintamanifood dan tampaknya mereka akan menyerang tanaman yang ditanam. Salah satu anak buah pak kerbau greg segera melaporkan kepada si Opit.
Si Opit segera memanggil semua tim ahlinya dan mendiskusikan bagaimana cara mengatasi serangan belalang. Si Opit menyiapkan dua rencana, rencana pertama akan mengirim pasukan burung untuk mencegat belalang di udara dan melakukan negosiasi dan jika tidak berhasil maka akan dijalankan rencana kedua yaitu menyalakan api di perbatasan tepat di depan sungai kintas sehingga belalang-belalang akan terkena asap sehingga kesulitan melihat jalan dan juga sebagian akan mati tersambar api.
Pasukan burung segera terbang ke arah timur dan bertemu dengan kepala belalang dan ternyata mereka lari ke hutan kintamani bukan untuk menyerang hasil panen hutan kintamani tapi karena tempat tinggal mereka dimusnahkan musuh. Pasukan burung melakukan negosiasi dengan kepala belalang agar mereka bersedia menunggu di perbatasan sampai ada keputusan dari raja. Setelah mendengar penjelasan dari pasukan burung, akhirnya raja Hobber yang bijaksana memberikan tempat tinggal bagi para belalang di sekitar perbatasan dan mereka ditugaskan untuk menjadi pasukan pengintai di perbatasan.
Tepat pada hari keempatpuluh setelah bulan purnama, panen pertama kintamanifood dilakukan yang diawali dengan doa syukur yang dipimpin oleh si Opit selaku pemimpin kintamanifood. Setelah panen dilakukan dan barter kayu jati dengan kerajaan hutan thalian, kemudian kayu-kayu jati tersebut dibangun rumah-rumah baru untuk penghuni hutan kintamani.
Kintamanifood terus berkembang dibawah kepemimpinan si Opit dan penghuni hutan kintamani juga semakin baik kehidupannya dan juga kehidupan hutan tetangga yang membeli produk kintamanifood menjadi lebih seimbang karena tidak kekurangan makanan.

Pesan dari cerita ini “kemampuan berprestasi tidak diukur dari baik buruknya penampilan fisik” dan melalui cerita ini diharapkan dapat mengasah jiwa berwiraswasta anak-anak sejak dini.

Oleh, Kumala Sukasari Budiyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar